monday, October 11, 2013
Bagi sebagian orang hari senin adalah hari yang sangat berat untuk dijalani,
padahal hari senin sama juga seperti hari lainnya.
Sometimes aku tak habis pikir kenapa,
hari senin kerap kali menjadi kambing hitam.
Aku selalu siap ketika senin datang,
seperti senin ini, aku siap jam 8.30 WIB dikost Amanda..
karena kita berencana pergi ke Semarang.
Siaran pagi ku berakhir jam 8 WIB,
aku bergegas pulang kemudian bersiap-siap.
Tak ada waktu untuk merapikan dadananku,
apalagi setelah membaca sms balasan dari Bhre,
bahwa dia sudah stand by dikost Amanda.
gotta go!
Greeny mumbee meluncur cepat ke jalan diponegoro 66,
disana kulihat Bhre sedang berdiri sambil ber-bbm ria
Dia terlihat segar, bahagia, dan suka merokok,
segera kuhampiri Bhre sambil masih agak terengah-engah.
Sekitar 20 menit kami menunggu,
Amanda turun dan kami segera bersiap untuk memulai perjalanan kami.
diselingi oleh kejutan kecil untuk Bhre,
maklum bulan oktober lalu dia berulang tahun,
namun kami belum memberinya selamat, sorry buddy ;)
Tujuan pertama ke muncul, kami makan pecel keong dan belut,
warung yang terletak persis didepan lokasi taman wisata muncul,
isinya sayur-sayuran rebus, disiram dengan bumbu kacang khas Indonesia, dilengkapi dengan keong dibumbu pedas, minumnya teh tawar hangat.
yummy!
Sebenarnya bumbu pecel disitu tak terlalu enak,
tapi ditutupi oleh rasa keongnya yang sangat lezat,
tekstur keongnya kenyal, warna kehitaman, dan rasanya pedas. makan pecel 3 porsi, plus belut hanya 39 ribu rupiah.
Murah meriah euy...
Next destination, tahu bakso woning di Ungaran.
Seperti di Salatiga, ada banyak penjual enting-enting gepuk,
begitu juga di Ungaran, banyak penjual tahu bakso.
Tapi Bhre memilih tahu bakso woning, berada dikiri jalan kalau dari Salatiga, bangunannya cukup luas, ada lahan parkir didalamnya, dan didominasi cat warna kuning.
Kalau diamati lagi, bangunannya mirip tempat car wash.
Bhre membeli sekotak tahu bakso kukus. aku jg turut mencicipi,
rasanya lumayan enak, tahunya lembut,
daging baksonya matang keserutuhan berwarna abu-abu.
per kotaknya 25 ribu rupiah.
Sayang sekali Amanda hanya mencoba segigit saja, dia kurang suka dengan rasa tahunya.
Perjalanan kami berlanjut ke Semarang.
Bhre merekomendasikan mie tite atau mie babi panggang di gang lombok.
Setelah 2 kali mengulangi jalan yg sama,
bertanyapada orang-orang sekitar, melacak lewat GPS
akhirnya kami sampai di area klenteng sam po kong, fiuh!
Depot mie tite itu termasuk dihalaman luar klenteng,
depotnya kecil, hanya ada 4 meja.
Bhre dan Amanda segera memesan 2 porsi mie babi panggang,
aku hanya memesan es jeruk.
mereka berdua meyakinkan ku untuk mencoba makan daging babi,
tapi aku tetap bertahan dengan pendirianku, LOL!
Kata Bhre, setelah makan mi tite ini kita akan punya sayap dan terbang karena saking enaknya.
#ogahbanget!
Begitu pesanan mereka datang,
aku melihat irisan daging babi yang bertaburan menutupi mie,
wajah mereka berdua sumringah dan segera melahap mie babi panggang.
Aku sudah cukup puas dengan minum es jeruk,
dan melihat wajah bahagia teman2ku itu.
Pemilik depot mie tite itu adalah sepasang suami istri berusia 50 tahunan,
sang suami kulitnya tak terlalu putih, rambutnya mulai menipis, matanya sipit, logat bicaranya sangat khas Semarang.
Istrinya mempunyai kulit putih, rambutnya cepak, nada bicanya lebih rendah, suaranya jg lebih lembut, satu hal yang ku amati dari mereka berdua, kuku tangan mereka sama2 hitam, entah itu karena kotor atau karena terkena kecap.
i dunno....
Aku terus mengamati kuku hitam mereka,
sementara Bhre sedang asyik ngobrol dengan si suami tentang arah menuju toko Oen.
Tujuan kami selanjutnya adalah toko Oen,
terletak didepan supermarket Sri Ratu poncol,
bangunannya masih dipertahankan gaya vintage,
dengan suasana didalamnya yang nyaman,
dilengkapi dengan AC walaupun tak terlalu berasa karena panas Semarang yang sangat menyengat.
Kami memesan ice cream beraneka rasa,
dan untuk camilannya,
kami memesan pofertjes, bulatan kecil, teksturnya lembut rasanya agak tawar lalu dinikmati bersama gula bubuk,
Lebih enak disantap saat masih hangat.
Aku memesan seporsi ice cream rum raisin,
teksturnya tak terlalu lembut ditambah dengan taburan kismis, dan rum nya sangat terasa, manisnya jg pas.
enak;)
Toko Oen adalah destinasi terakhir kami,
setelah itu... kami ambil jalan menuju Salatiga,
sempat berhenti sebentar di SPBU untuk isi bahan bakar mobil Amanda.
Sekitar jam 3 sore kami masuk tol, bisa dibilang lalu lintasnya padat,
terutama disekitar Ungaran sampai Bawen,
disana banyak pabrik textil dan sore itu bersamaan dengan jam pulang kerja.
Kami bersenang-senang hari ini, makan, ngobrol, bercanda, sampai dikost Amanda, kami baru ingat daritadi belum sempat foto bersama.
Akhirnya halaman kost pun jadi tempat kami berfoto ria,
dengan wajah berminyak, ( kumus-kumus ) itulah perjalanan ke Semarang untuk hari ini, biarpun tak lama tapi menyenangkan.
Benar adanya ungkapan yang satu ini,
bukan pergi kemana yang penting,
tapi pergi dengan siapa :)
No comments:
Post a Comment