Suara sepeda motor honda grand astrea tahun 1900 an itu
sudah tak asing lagi di telinga...
begitu memasuki halaman rumah,
saya langsung bisa menebak....siapa pengemudinya dan
untuk apa dia datang kesini.
Pak Topo nama pengemudi motor tersebut,
yang setia setiap minggu mengantarkan majalah bobo,
dan mentari...saya
selalu menyambut kedatangannya dengan riang gembira.
Dua majalah baru sekaligus datang,
yay!
segera saya robek pembungkus plastiknya...
dibolak-balik halaman yang penuh dengan warna-warni,
menarik sekaligus membuat saya...
terkagum-kagum.
Apalagi kalau dua majalah tersebut sedang dilengkapi bonus,
entah itu pencil, penggaris, pembatas buku, atau mainan,
semakin tak sabar rasanya...
membuka plastik pembungkus,
dan mencari tahu apa saja yang ada di dalamnya.
Sebenarnya ide untuk berlangganan majalah,
datang dari ibu...
mungkin beliau mau anaknya dapat asupan pengetahuan
yang positif dan berguna.
Saya menyambut ide tersebut dengan semangat,
pasti menyenangkan berlangganan majalah,
bisa melihat gambar-gambar menarik lainnya,
selain di televisi.
Ah jadi aku bisa cerita dengan teman-teman yang lain,
tentang majalah-majalah yang aku punya...
menarik bukan?!
Uhm..tokoh-tokoh yang melekat di pikiran sampai sekarang,
yaitu para tokoh dari negeri dongeng,
ada okky, nirmala, ratu,
okky yang bajunya berwarna hijau rumput,
dia jahil, dan rasa penasarannya sangat tinggi,
seringkali dia melakukan kenakalan yang membuatnya
kakaknya jengkel.
Nirmala....adalah sosok putri cantik, memakai gaun panjang
berwarna pink, rambutnya kuning dan memakai bandana melingkar
di kepalanya,
dia digambarkan sebagai sosok yang baik hati, suka menolong,
dan mempunyai ilmu sihir yang digunakan
untuk menolong orang lain.
Ah, betapa menyenangkan ternyata aku masih ingat sebagian
kecil cerita tersebut.
Tokoh lain yang masih bisa saya ingat,
adalah bobo sekeluarga,
bapak, emak, bobo, coren, upik, dan mereka punya
satu bibi bernama bibi tutup pintu,
dulu cerita-cerita seperti itu sangat menarik untuk saya.
Belum lagi gambarnya yang full colour,
membuat betah berlama-lama membacanya.
Dalam satu majalah anak-anak,
sebenarnya tidak hanya cerita saja yang disuguhkan,
ada juga pengetahuan alam, sosial,
lalu teka-teki silang, dan lain sebagainya,
namun saya cenderung...
hanya tertarik membaca cergam a.k.a cerita bergambar,
dan melihat-lihat gambar-gambar menarik lainnya,
tanpa mau membaca keterangannya,
keterangan gambarnya disusun dalam kalimat
yang panjang,
saya terlalu malas untuk membacanya,
gambarnya saja sudah bisa dinikmati, buat apa susah payah
membaca keterangannya juga.
Itulah masa lalu dengan majalah anak-anak di masa kecil,
waktu berlalu...
dan saya beranjak dewasa..
Masa remaja adalah masa dimana kita sadar akan
kehadiran dan pesona dari lawan jenis,
alias umurnya untuk mengidolakan dan naksir.
Pada masa itu saya sedang mengidolakan satu vocal group barat, dan satu
vocal group asia.
Kemunculan mereka di televisi mutlak harus ditonton,
dan volume TV harus dimaksimalkan.
Hampir setiap pulang sekolah,
saya bersama teman mampir ke sebuah kios majalah,
untuk membeli majalah, koran yang membahas
tentang group idola.
Tak peduli berapa uang yang ada di saku seragam sekolah,
pokoknya saya harus beli segala sesuatu
yang berhubungan dengan mereka-mereka itu,
sekelompok pria bule dan asia yang tampannya super!
Tak perlu pikir panjang, kalau uang saku habis tinggal minta saja
ke ibu...
beres kan masalahnya.
Mulai dari majalah, koran, khusus saya beli,
hanya demi memuaskan mata,
cerita atau keterangan gambar tak penting,
yang penting gambarnya, posternya, dan bonus-bonus yang
ada dalam majalah itu.
Wah, tanpa saya sadari...begitu lulus SMU...
begitu banyak majalah dan koran yang menumpuk,
berdebu, bahkan ada beberapa gambarnya yang sudah rusak.
Waktu di bangku kuliah,
saya habiskan dengan mencoba berhura-hura,
berbelanja dan sering pergi keluar kota.
Sehingga kamar kost mirip gudang penyimpanan,
akibat dari...sering membeli barang yang tidak penting.
Sekitar tahun 2008 saya mulai lagi membeli buku dan membaca,
judul bukunya adalah chicken soup,
ada beberapa edisi dan aku cukup tertarik pada buku itu.
Pada cover depan buku selalu ditulis,
beberapa kisah yang membangkitkan semangat,
and bla bla bla,
jadi buku-buku chicken soup berisi tentang pengalaman
orang lain, bagaimana mereka hidup, menghadapi masalah,
bangkit dari keterpurukan,
dan ditambah dengan kalimat-kalimat motivasi yang
ada disana.
Lama-kelamaan jadi bosan dengan buku tersebut,
uhm..rasanya...
saya membutuhkan sesuatu yang lebih...
lebih dari sekedar pengalaman orang lain, lebih dari sekedar
kalimat-kalimat penghiburan.
Saya mulai melirik buku-buku lain....
misalnya saja tentang petualangan seseorang,
pergi ke suatu negara, suatu museum, suatu restoran,
ternyata yang seperti itu juga sangat menyenangkan
untuk dibaca.
Sejak dulu memang saya suka pelajaran
IPS dan geografi,
namun entah karena cara guru menerangkan tidak bagus,
atau saya yang terlalu malas untuk mencari tahu lebih,
yang jelas pengetahuan tentang pulau-pulau itu sangat minim.
Padahal sama-sama pulau Jawa,
namun saya tak mengerti dengan detail,
dan (dulu) malas untuk belajar,
masa bodoh dengan itu semua! yang penting saya tinggal
di suatu tempat yang nyaman, dan suatu hari nanti saya akan
tinggal di kota besar, yang ada banyak mall.
Tentang daerah dimana saya berasal, tinggal, ada apa saja disana,
apa ada peninggalan sejarah, apa hasil buahnya,
makanan lokal, tempat-tempat yang bisa dikunjungi,
saya tak tahu karena tak ada keinginan untuk mencari tahu.
Berbanding terbalik dengan keadaan sekarang....
yang mana...
Buku-buku motivasi, petualangan, novel percintaan,
pembunuhan, kisah nyata, sejarah politik,
rohani, saya lahap semuanya.
Menemukan kecintaan terhadap membaca itu seperti
bertemu seseorang yang tak disangka-sangka,
dari sifat yang malas mencari tahu, malas membaca dan tidak kritis,
saya menjadi begitu haus dengan pengetahuan.
Memang banyak hal yang bisa didapatkan dari sekolah,
tapi itu sangatlah dangkal,
seperti misalnya belajar tentang 5 gunung tertinggi di Indonesia,
terletak dimana saja? lalu seperti apa daerah yang terletak
di kaki gunungnya? lalu masih aktif atau sudah dinyatakan
non aktif? apa sudah pernah ada yang mencapai puncaknya?
saya merasa guru-guru juga tak sedemikian detail belajar dan
mencari tahu,
sialnya kita mendapat guru yang semacam itu.
Nah, menurut saya....
membaca adalah guru yang hebat,
memperkenalkan hal baru, menguak fakta,
dan merekam lewat tulisan hal atau moment yang pernah terjadi.
Membaca akan memperkenalkan hal baru tentang sesuatu,
kalau masih ingin tahu lebih, kita tinggal membeli buku
yang berkaitan dengan hal itu.
Menguak fakta tentang sesuatu,
yang mungkin informasinya kurang lengkap disampaikan
oleh reporter televisi atau media cetak,
bisa kita dapatkan versi lengkapnya pada buku.
Membaca tidak bisa dipaksa atau hanya ikut-ikutan trend belaka,
kemauan untuk membaca akan timbul dari dalam hati,
dan...
kalau memang ditakdirkan sebagai pembaca...kita akan selalu rindu
mendapat pengetahuan baru.
Orang yang suka membaca disebut pembaca,
tipe pembaca ada banyak,
kalau saya adalah tipe pembaca kritis, yang selalu
ingin tahu lebih tentang hal-hal yang membuat penasaran.
Dengan membaca kita bisa tahu lebih banyak,
dan tidak sekedar menebak-nebak, membahas, menulis,
sesuatu yang tidak benar,
pantas saja ada pepatah bilang...
bahwa buku ada jendela dunia.
Karena dengan membaca saya dibawa terbang jauh,
ditempat yang tak pernah terduga,
dan membawa kembali pulang pencerahan yang
menerangi hati dan jiwa.
Selamat membaca :)
No comments:
Post a Comment