Tuesday, January 14, 2014

Tipe pengemudi motor


1. Multitasking driver
Secara saya termasuk dari ratusan ribu orang yang mengemudikan
motor setiap hari di Salatiga, daripada terus mengomel tentang banyak pengemudi
yang ngawur, saya coba pilah-pilah beberapa tipa pengemudi.
Yang menduduki urutan pertama adalah multitasking driver.
Pengemudi tipe ini, melakukan dua atau tiga hal bersamaan,
mengemudi sambil telfon atau sms atau bbm dan biasanya sambil
merokok juga.
Pemandangan ini setiap hari saya jumpai,
bukan akrobat, bukan sirkus tapi dilakukan oleh sebagian besar pengemudi motor
belakangan ini.
Padahal melakukan hal ini resiko untuk diri sendiri juga orang lain
cukup besar.
Seolah tak mau tahu, tetap saja setiap hari ada benih baru yang melakukan
hal yang sama.
Ya ampun....tinggal menepi saja dan kita bisa beristirahat sejenak, sambil melanjutkan keperluan untuk telfon atau membalas sms.
Keperluan masing-masing orang memang berbeda,
tapi keperluan di jalan raya adalah sama, yaitu sampai
ke tempat tujuan dengan selamat.
Mana ada yang mau kecelakaan, atau diserempet dan menyerempet,
badan sendiri perih, dan masih harus bersitegang dengan orang lain.
Buang waktu,
semula kalau lebih hati-hati pasti busa sampai di tempat yang dituju, dengan selamat,
malah harus mundur waktunya, ditambah keselamatan diri
yang terancam.
Media elektronik, media cetak sudah cukup sering menyiarkan tentang
betapa besar bahayanya kalau bersms atau berbicara di telfon
sambil mengemudi,
tapi tiap hari selalu ada saja tuh orang yang melakukan hal serupa.
Bila memang terburu-buru ya kebih baik fokus dulu
sampai di tempat tujuan baru mengeluarkan handphone dan
terserah mau ngapain aja.
Yang penting,
tak ada larangan menggunakan ponsel pribadi, asal digunakan di tempat
yang tepat.
Apapun itu menggunakan ponsel sambil berkendara pasti akan
memecah konsentrasi kita semua.
Apalagi kalau percakapannya panas, bertengkar atau debat,
makin nggak konsen deh.
Saya juga tipe orang yang bisa multitasking,
nonton film sambil nyemil, sambil smsan,
ada lagi...
nyuci baju sambil ngerumpi ama teman kost,
multitasking bukan suatu hal yang buruk,
asal tidak dilakukan di jalan raya.




2. Pengemudi di bawah umur.
Entah ini tanggung jawab siapa,
sang anak atau orang tuanya.
Di Salatiga banyak bermunculan pengemudi di bawah umur.
Kaki mereka saja belum cukup panjang untuk
menapak ketika motor berhenti.
Jadi kemungkinan besar para pengemudi di bawah umur ini
bakalan mengalami kendala besar saat jalanan padat atau mau parkir.
Saya masih ingat, pertama kali bisa naik motor
waktu duduk di bangku SMU.
Sedangkan kalau bawa motor sendiri baru 3 tahun belakangan.
Anak sekarang mungkin baru duduk di bangku SD sudah bawa
motor sendiri.
Kebut-kebutan dan yang lebih parah lagi mereka
juga sudah menghisap rokok, layaknya orang dewasa.
Saya nggak habis pikir, mengapa orang tua memberikan ijin,
kalau alasannya agar mandiri...
masih banyak cara mandiri lainnya selain
naik motor pada usia dini.
Tingkat bahayanya jangan ditanya lagi,
apalagi sering dari mereka belum punya SIM,
dan nggak memakai helm.
Mungkin pergaulannya juga yang mendukung,
kalau nggak naik motor dianggap cupu.
Naik angkutan umum, naik sepeda, apalagi diantar orang tua,
malunya bisa berlipat kali ganda.
Lama-kelamaan, banyak yang lupa sebenarnya apa guna dasar dari
sepeda motor.
Guna dasarnya ya alat transportasi untuk memudahkan,
tentu saja apabila digunakan oleh orang yang berkompeten
menggunakannya.
Dilihat dari kondisi fisik, belum tumbuh sempurna,
dari kondisi emisional, pastinya umur segitu naik motor
seringkali hanya demi nggak dikatain cupu,
dan terlihat lebih keren.
Kenapa saya sangat yakin akan hal ini,
tentu saja karena pengalaman pribadi.
Sejak SLTP banyak teman saya yang sudah bisa mengendarai motor,
bahkan bawa motor sendiri untuk berangkat sekolah.
Saya sempat down karena tidak bawa motor,
dan belum dapat ijin dari ayah.
Penerimaan dari teman-teman juga berbeda,
mereka lebih memilih mengajak hang out yang sesama punya motor,
daripada mengajak yang belum punya motor.
Sakit hati, dan bikin nggak semangat belajar,
apa daya usaha merayu ayah pagi, siang, malam tak membuahkan hasil
seperti yang saya inginkan.
Setiap kali melihat teman saya naik motor, rasanya ingin menjerit dalam
hati...
kenapa saya belum diijinkan untuk mengendarai motor,
sedangkan teman-teman yang seusia sudah diijinkan.
Tanda tanya dalam hati itu terus ada selama 3 tahun duduk di bangku SLTP,
tiap hari selalu bertanya...
kapan diijinkan belajar naik motor?
kapan dibelikan motor sendiri?
rasanya malu karena saya berangkat dan pulang
masih naik becak langganan.
Tapi kalau sekarang,
ah ternyata naik motor tak sebegitu hebatnya,
dan naik becak tak segitu memalukannya.
Mungkin kegalauan macam itulah yang banyak dialami
pengemudi motor di bawah usia,
mau naik motor bukan karena butuh tapi karena
malu, gengsi terhadap teman yang lain.
Nggak heran,
Salatiga makin penuh sesak dengan kendaraan bermotor roda dua,
serumah tapi punya alat transportasi masing-masing,
gimana bumi nggak makin panas?!




3. The galauers.
Lagi musimnya banyak istilah galau,
lagu galau, hubungan percintaan galau, status galau,
tujuan hidup galau,
ada juga pengemudi galau.
Lho, kenapa kok galau?!
haha!
Satu-satunya jawaban yang paling rasional
adalah kurang bisa mengatur pikiran dan hati.
Namanya hidup pasti ada masalah,
mulai dari masalah kecil sampai besar,
masalah simple maupun rumit seperti benang ruwet.
Saya sering banget menjumpai pengemudi galau di Salatiga,
tatapan mata kosong, lampu sign menyala berlawanan dengan
arah tujuan, dan akhirnya kaget banget setelah diklakson.
Setiap orang pasti punya sesuatu untuk dipikirkan,
mulai dari hal sederhana...mau makan dimana ya?
sampai...
mau dibawa kemana hidup ini?
saya dan anda pasti pernah bertanya-tanya tentang hal serupa.
Namun sayang seribu sayang,
banyak orang yangmelamun di jalan raya,
pikiran tak fokus, tatapan mata kosong,
melayang-layang entah kemana.
Cuek, tak peduli lingkungan sekitar,
dan terus larut dalam kegalauan.
Masalah keluarga, masalah dengan pasangan, masalah keuangan,
itu bumbu dari kehidupan,
namun bumbu itu jangan diolah ketika sambil mengemudi.
Bahaya besar sedang menanti anda wahai para galauers,
kalau memang sudah tidak kuat...
berhentilah sejenak, cari tempat untuk tarik nafas, menenangkan diri,
melamun sejenak, atau bagaimana cara anda
mengatasi galau di dalam hati.





4. Tak tahu dan tak mau tahu.
Semua foto yang saya cantumkan pada tulisan kali ini,
adalah comotan dari internet.
Saya termasuk tipe pengemudi yang selalu waspada dan serius,
tentu saya tidak ingin membahayakan nyawa sendiri maupun
orang lain.
Dari hasil riset yang saya baca,
kecelakaan kendaraan bermotor roda dua sangat mendominasi 2 tahun
terakhir ini.
Yang mana sebagian besar disebabkan oleh kelalaian kita para
pengguna jalan.
Sekali lagi pihak berwajib menetapkan peraturan bukan karena iseng,
semua ada tujuannya,
agar anda selamat berkendara sampai tujuan, dan kondisi jalan raya pun tertib.
Aturan simple seperti memakai helm,
berhenti di belakang batas jalan, lalu berhenti saat lampu merah,
pasang lampu sign ketika anda akan bersiap untuk belok,
dan tentu saja jalan di jalur yang tepat.
Setahu saya aturan dasar seperti itu sudah diajarkan sejak
di Sekolah Dasar,
halo....ini banyak orang lupa atau memang sengaja tak menghiraukan
aturan dasar tersebut.
Yang penting cepat sampai tempat tujuan,
nggak peduli dengan aturan yang ada,
itu sama sekali bukan cara bijak kawan.
Sama saja anda egois,
tidak memikirkan pengemudi lain,
jalanan kan milik umum bukan milik anda seorang.
Kalau memang tak mau terbury-buru,
cobalah melakukan persiapan lebih awal.
Bagi yang suka kebut-kebutan,
bila memang berbakat sebaiknya bakat ngebut itu
disalurkan pada tempat yang semestinya.
Jalan raya bukan tempat uji coba,
seberapa cepat motor anda bisa melaju,
dan seberapa lincah anda mengemudikan motor,
Cobalah untuk lebih tenang,
jangan hanya memikirkan diri sendiri,
karena jalan raya adalah medan bagi semua penggunanya,
baik kendaraan bermotor maupun tidak.
Betul bila ada ungkapan bijak berkata...
bagaimana cara kita mengemudi,
begitu pula cara kita memperlakukan sesama.
Bagaimana anda bisa bilang menjunjung tinggi etika dan moral,
sementara itu masih tidak peka dengan etika berlalu-lintas.
Tidak perlu ingat orang lain, yang mungkin pernah
melanggar peraturan lalu lintas di depan mata anda....
cukup instropeksi diri, dan mari saya dan anda lebih waspada lagi
berlalu-lintas,
serta bahu-membahu menjadikan jalan raya sebagai tempat
yang lebih bersahabat.




1 comment:

  1. Casinos Near Casinos Near Casinos in New Jersey
    1. Atlantic 태백 출장마사지 City, NJ 08401. Directions · 강원도 출장샵 (609) 317-1000. Call 아산 출장안마 Now · More Info. 군산 출장마사지 Hours, Accepts Credit Cards, Attire, Wi-Fi. 전라북도 출장샵 Games

    ReplyDelete