Tuesday, December 17, 2013

Jalan-jalan ( tak selalu ) mahal


Apa dari anda ada yang belum pernah dengar,
atau belum pernah mengunjungi Salatiga?
Sayang sekali,
mungkin anda sudah pernah ke Singapore, Melbourne,
Kuala Lumpur, Thailand, Hongkong dll
tapi belum berminat untuk berwisata di dalam
negri sendiri.
It's ok, karena pergi jalan-jalan
bisa kemana saja.
Buat anda yg berdomisili di pulau Jawa dan sekitarnya,
atau yg tinggal di luar pulau juga bisa.
Yang ingin jalan-jalan, sekaligus berpetualang di tempat baru,
dan hemat,
Monggo dicoba, berkunjung ke Salatiga,
eiittss jangan lupa saya juga bersedia
menjadi tour guide :)
Saya cukup percaya diri dengan
pengalaman kuliner untuk wilayah Salatiga
dan sekitarnya.



Foto sepiring nasi pecel di atas,
saya ambil kira-kira 2 minggu yg lalu.
Jarak yang ditempuh dari pusat kota,
menuju warung pecel itu sekitar 15 sampai 20 menit.
Namanya desa Muncul,
yang terkenal dengan pemandian alami langsung
dari sumber air.
Jadi anda berenang, sambil ditemani oleh
gerombolan ikan kecil-kecil.
tertarik?
Saya sendiri belum pernah mencoba berenang di sana,
membayangkan saja sudah geli setengah mati.
Bahkan di samping kolam renang itu,
ada sebuah perusahaan air minum.
Nah lho, kita berenang pakai air mineral
atau yg air mineral itu asalnya dari air kolam, hahaha!
Ok, back to nasi pecel.
Boleh dibilang, keberadaan warung pecel itu
sangat menarik minat pengunjung atau
yang tidak sengaja lewat di daerah sana.
Kalau anda dari Salatiga menuju Ambarawa,
warung itu terletak di sisi kiri.
Seporsi nasi pecel keong
seharga 8 ribuan saja, plus minum jadi 10 ribu.
Spesial karena ada tambahan keong
yang dibumbu pedas.
Jangan tanya tentang kelezatan rasanya,
nasi hangat dengan pecel yang manis
lalu keongnya pedas.
Oh my gosh, delisioso!



Sebenarnya yang khas dari warung pecel itu
adalah belut gorengnya.
Tentu saja hanya bagi anda yang suka atau doyan
makan belut.
Saya tidak suka, dan tidak berminat untuk mencoba.
Belut goreng sebagai lauk pelengkap
nasi pecel.
Beberapa kali saya makan di sana,
memang belutnya most wanted menu lho.
Warung itu buka dari pagi sampai sore.
Kalau mau sepi,
bisa menikmati ikan goreng atau bakar tanpa
berdesak-desakan,
Harus datang pagi jam 8 atau jam 9
itupun hari biasa.
Kalau sudah tiba jam makan siang,
hhmmm mau pesan saja susah.
Karena warung sudah dipenuhi
orang-orang kelaparan yang berharap
pesanannya datang duluan.
Tempat duduknya ada 2 jenis,
mau duduk di bangku kayu atau lesehan.
Kalau saya lebih prefer duduk di bangku saja,
karena biasanya banyak yang merokok di area lesehan.
Lalu menu minuman di sana,
seperti standart warung lainnya.
Ada teh, jeruk, kopi,
dan ada kolak, nah ini dia yg bikin beda.
Kolak pisang yg disantap dengan ketan hitam,
sepertinya enak.
Saya belum pernah memesan kolak,
akibat perut yg sudah terpuaskan oleh
seporsi nasi pecel dan ikan goreng,
ssllrruuppp.



Kita tinggalkan warung nasi pecelnya,
lanjut ke sebuah taman bermain.
Jangan berekspektasi taman bermain
seperti dunia fantasi di Jakarta ya.
Atau seperti trans studio di Makasar dan Bandung.
Tempatnya tidak terlalu luas,
dan kondisinya yang minim perawatan.
Tiket masuk per orang hanya 2 ribu rupiah,
ditambah parkir motor seribu rupiah.
Sangat murah kan?





Itu dia namanya wisata pendidikan,
Langen Tirta Muncul.
Saya berkunjung ke sana waktu hari senin
dan jam kerja.
Jadi suasana di dalam taman bermain sangat sepi,
di parkiran pun hanya ada 3 motor.
Prihatin melihat taman bermain itu,
untuk wahana sebenarnya not too bad.
Ada kereta gantung, ada perahu kayuh dengan bentuk yang lucu-lucu,
berbagai macam ayunan dan motor -motor apv.
Kalau hari biasa dan jam kerja,
memang sepi.
Saya sengaja mengambil hari senin,
agar bisa melihat dan berkeliling
dengan leluasa.
Lately, di Salatiga hampir setiap hari hujan,
jadi jalanan di dalam taman bermain itu
licin dan berlumut.
Harus hati-hati atau kalau tidak
akan jatuh terpeleset atau bahkan
tercebur dalam kolam.
Malah banyak air hujan menggenang
di beberapa tempat.
Saya sarankan anda untuk berkunjung
ke sana waktu akhir pekan.
Mungkin suasananya lebih hidup,
banyak anak kecil dan penjual makanan.



Entah karena biaya masuk yang sangat murah,
jadi perawatan taman bermain itu saya rasa kurang.
Beberapa patung cat nya sudah luntur,
kolamnya ada bagian yang kering dan sangat berlumut.
Yang lebih membuat saya kecewa...
Ada satu ruangan namanya ruang pintar,
kemudian saya bertanya pada bapak penjaga
mengenai ruangan yang saya lihat tertutup rapat itu.
Menurut bapak penjaga,
ruang pintar berisi koleksi perangko.
Tapi sudah tidak bisa dibuka untuk umum.
Karena kurangnya sumber daya manusia,
ruang pintar itu ditutup.
Yaaahhh, pengunjung kecewa :(
Padahal, namanya aja wisata pintar,
mestinya ruang pintar tetap dilestarikan.
Saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Begitu besar rasa penasaran saya untuk
melihat koleksi perangko yg ada di dalam ruang pintar harus pupus.
Tak mungkin saya dobrak paksa..Haha!


Selama berkeliling di sana,
saya tidak mencoba satu pun wahana bermainnya.
Hanya berkeliling dan mengambil foto.
Tidak ada penjaga yang stand by di setiap wahana,
ya mungkin karena hari biasa dan jam kerja.
Tapi sudah puas hanya dengan melihat-lihat.
Saya suka mengamati, dan tentu saja
berpetualang.
Mungkin kalau perawatannya lebih bagus,
taman bermain ini akan menjadi luar biasa.
Mending harga tiket dinaikin tapi
fasilitas yg diperoleh masyarakat juga lebih baik.
Entahlah, apa pertimbangannya,
dari pemilik ataupun pengelola.
Itu sedikit oleh-oleh cerita
pengalaman saya ke Muncul.
Senang rasanya melihat hal baru,
mengamati kebih dekat hal-hal yg ada di sekitar saya.
Siapa bilang jalan-jalan harus mahal,
tergantung tujuan kita masing-masing
dan tentu saja tempat yg dituju.
Untuk saya, jalan-jalan itu mendapat pengalaman baru.
Pengalaman itu bisa menginspirasi,
dan menambah semangat.
Selamat berpetualang ;)

No comments:

Post a Comment