Friday, December 20, 2013

Pasar kaget khas Salatiga


Selamat datang di pasar kaget Salatiga.
Kenapa kaget?
Kemungkinan besar,
karena pasar ini hanya ada setiap hari minggu.
Terletak di JLS a.k.a jalan lingkar Salatiga,
di sepanjang jalannya.
Yang mana hari biasa hanya ada kendaraan
berlalu lalang.
Ada banyak warung berjejer di sekitarnya,
yang pada umumnya berjualan makanan.
Contohnya jagung bakar, nasi soto,
aneka penyet, degan ijo, dan nggak ketinggalan
warung kopi.
Tampak dari foto diatas,
kita bisa melihat gunung, walaupun tak terlalu jelas.
Aku sengaja mengajak Mr. Software Engineer
untuk kesana.
Membaur dalam keramaian pasar kaget.
Motor diparkir di tempat parkir
yang sudah tersedia.
Kami berdua berjalan kaki mengelilingi
pasar kaget.
Kalau anda sedang berkunjung ke Salatiga,
monggo mampir kesini.
Supaya bisa melihat uniknya
keramaian pasar yang hanya terjadi sekali dalam seminggu.
Dari hasil pengamatan,
aku tidak menjumpai papan resmi bertuliskan
Pasar Kaget Salatiga.
Namun masyarakat sini memiliki
julukan yang sama.
Pertama kali aku tahu tentang pasar ini,
dari mas penjual aqua.
Saking penasaran, aku bergegas lewat kesana.
Beberapa kali hanya lewat, lewat dan lewat,
ikut berkerumun tapi masih diatas motor.
Tidak kali ini,
aku berjalan kaki menyusurinya.
Mari.....




Dulu waktu kecil,
aku pasti diajak ibu ke pasar senggol.
Pasar yang hanya ada sekali dalam satu tahun.
Namanya pasar senggol,
karena kita bakal bersenggol-senggolan satu sama kain.
Pasar senggol biasanya diadakan untuk moment
ulang tahun kota Bojonegoro.
Beberapa pedagang membuka stan dadakan,
di jalan raya yang ditentukan sebagai lokasi.
Tentu saja tidak hanya beraneka macam makanan
yang ditawarkan.
Dari pakaian, sandal, sepatu, alat-alat masak,
alat makan, dan masih banyak lagi.
Kalau aku selalu tergoda mampir di stan
mainan dari gerabah a.k.a tanah liat.
Alat-alat masak seperti panci, wajan, sendok, kuali,
kendi a.k.a teko semua dibuat dari tanah liat.
Menyenangkan sekali!
Tak ketinggalan untuk membeli gula-gula kapas.
Masalah gula kapas,
sekarangnpun aku masih sering tergoda.
Tapi sayang sekali,
Mr. Software Engineer tidak memberi ijin,
dengan alasan bisa merusak kualitas suara alias batuk.
haha!
Gula kapas yang dijual di supermarket
sangat berbeda dengan gula kapas biasa.
Dibungkus dengan plastik transparan,
porsinya besar, warna pinknya juga menggoda.
Aaarrgghhh...
Pasar senggol,
memberikan kenangan tersendiri.
Sampai sekarang,
ibu masih sering mengajakku kesana.
Hanya saja kelemahannya,
pasar senggol hanya ada pada malam hari.
Jadi kalau hujan, bisa dipastikan sepi pengunjung.





Ok, back to pasar kaget Salatiga.
Bagi yang suka hangout hari minggu pagi,
sekalian berolahraga.
Pasar kaget ini juga bisa dijadikan alternatif.
Contohnya aku berkeliling sekitar 30 menit berjalan kaki,
sama saja dengan olahraga bonus pemandangan keramaian pasar.
Bersama ratusan bahkan ribuan orang lainnya,
dengan tujuan yang berbda-beda.
Tujuanku menjawab rasa penasaran yang selama ini
berkecimpung.
Kalau hanya lewat naik motor memang
kurang puas.
Aku penasaran detail apa saja yang dijual,
berkisar berapa harganya.
Disini juga diadakan acara aerobic bersama,
dilengkapi panggung, full music dan instruktur.
Siapa saja boleh ikut dan free;)
berminat??
Bukan pasar sembarang pasar,
hampir semua item yang anda cari tersedia.
Penjual makanan, baju, mainan anak-anak,
minuman, lalu majalah, buku, poster sudah biasa.
Bahkan penjual wig a.k.a rambut palsu, lalu penjual binatang,
motor, mobil, jaket kulit lalu item khusus tentara
yang didominasi warna hijau, ada semua di pasar kaget.
Foto diatas, itu serombongan keong
yang sudah dicat menggunakan cat tembok.
Bapak penjual pun meyakinkan kami berdua
sekalipun direndam air lukisan di keong itu takkan pudar.
Wow, keongnya aja kecil,
apalagi kuas yang digunakan untuk melukisnya.
Sungguh kreatif.
Keong adalah salah satu mainan masa kecilku.
Saat itu uang saku ku hanya seratus rupiah,
tiap pulang sekolah aku selalu membeli keong.
Meskipun tak terlalu lama bertahan hidup,
dan baunya yang tak sedap.
Sampai duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar,
aku baru berhenti membeli keong.
Namun bagi pengunjung pasar kaget ini,
harus waspada,
Karena semua membaur jadi satu,
pejalan kaki, pengguna motor dan mobil.
Jika anda lelah dan haus,
jangan khawatir...sangat banyak penjual makanan
dan minuman, tergantung selera anda.
Bagaimana Mr. Software Engineer,
mau wisata kuliner disana?!





Bapak penjual keong rebus diatas pasrah saja,
ketika aku meminta fotonya.
haha!
Itulah pasar kaget,
segala sesuatu bisa dijual, dan jangan kaget.
Bahkan ada satu stan bertuliskan
serba seribu ripiah.
Sayang sekali aku belum sempat masuk kesana,
karena panas sinar matahari yang menyengat
hingga wajahku teriritasi.
Pasar tetaplah pasar.
Dimana sekumpulan pedagang beramai-ramai
mencoba menawarkan apa yang mereka jual.
Para pembeli bisa membeli, melihat bahkan menawar.
Pasar juga merupakan tempat yang baik
untuk berinteraksi.
Penjual berharap barang dagangannya laku,
dengan untung.
Pembeli berharap tidak kecewa membeli
sesuatu.
Masalah tawar menawar pasti ada,
itu seni dan tradisi berjalannya pasar.
Kalau pasrah bongkokan ya payah,
bisa-bisa kita tertipu.
Menawar juga ada caranya.
Aku selalu terkesima dengan para pedagang
dipasar kaget.
Setiap kali habis berjualan,
mereka harus berkemas.
Entah bagaimana dengan sampah-sampahnya,
mungkin sudah ada pasukan kuning yang memang
khusus bertugas disana.
Hidup ini juga seperti pasar,
sangat banyak pilihan.
Tapi nggak mungkin semuanya kita beli atau kita ambil.
Kita hanya memilih beberapa saja,
yang sekiranya cocok.
Kalau tak cocok boleh menawar atau bahkan
berpindah tempat,
bila itu tidak sesuai dengan hati nurani kita.
Banyak pilihan dalam hidup,
yang mana yang kita ambil itu pilihan pribadi.
Setiap pilihan secara otomatis
ada resikonya masing-masing.
Beli barang di pasar, di toserba, dan di pusat
perbelanjaan, ada kelebihan dan kekurangannya
sendiri.
Mau dimana ?
Ya sesuai dengan pilihan kita.
Selamat memilih :)

No comments:

Post a Comment