Saturday, December 14, 2013

Fakta tentang orang rimba

Sungguh tak pernah terlintas sedikit pun,
bahwa komunitas orang rimba itu nyata.
Sejak dulu, aku suka nonton film tarzan,
dan kagum dengan cara-caranya bertahan hidup
di dalam hutan.
Tapi kan hanya film,
mana mungkin benar-benar ada.
Pikiran ku berubah total,
sejak membaca buku sokola rimba.
Oh my gosh, ternyata mereka memang ada,
ya...manusia-manusia rimba itu.
How come mereka seakan invisible?
Hhhmmmm...
Aku sangat bersyukur membaca buku itu,
menambah wawasan dan memberi
banyak inspirasi.
Beberapa catatan di bawah,
ku ambil dari buku yg judul bahasa Inggris nya
" jungle school "




1. Banyak kawasan hutan rimba di negara kita, yang tersebar di beberapa
provinsi. Namanya juga hutan rimba,
jadi perjalanan yang harus ditempuh untuk menuju kesana pun
juga ekstra.
Salah satu contoh kawasan hutan rimba yang ada di Jambi.
Bisa berpuluhan jam masih ditambah jalan kaki lagi untuk
benar-benar sampai di lokasi yang dituju.
Keteguhan hati akan diuji oleh
jalanan yang sangat bergelombang dengan lubang
besar dimana-mana.



2. Di rimba, juga mempunyai cara berpakaian sendiri.
They have their own style :)
Untuk perempuan dewasa,
mereka bertelanjang dada karena mereka melahirkan dan menyusui
hampir setiap tahun, jadi agar lebih efisien.
Mereka membiarkan dada terbuka
untuk alasan praktis.
Selebihnya para pria dan anak2 hanya memakai
kain yang dililitkan mirip celana.
Itu sih bukan pornoaksi atau sengaja memamerkan aurat,
tapi begitulah cara mereka berpakaian.
Setiap kita pasti punya cara masing-masing.
Contohnya aku suka memakai cardigan and flat shoes,
but i'm sure tidak semua cewek suka pakai cardigan.
It's depend on each person.



3. Kebanyakan dari mereka sangat insecure dengan
kehadiran orang dari luar rimba.
Sekalipun maksud kita baik,
tapi yang mereka tangkap pertama bukan niat baik.
Malah berpikir kalau kunjungan dari luar akan membawa petaka,
seperti penyakit menular.
No wonder, bila ada orang baru,
sikap mereka sinis.
Dengan terang-terangan mengusir,
atau bahkan hampir memukul.
Mengerikan?
But, dari sisi mereka itu wajar,
mungkin pernah mengalami beberapa kali
kunjungan orang luar yang tidak bersahabat.


4. Seperti film tarzan yang ku lihat waktu kecil dulu,
orang-orang rimba bertahan hidup dengan sumber alam
yang ada di dalam hutan.
Setiap hari mereka berburu binatang,
seperti kijang, babi hutan, kura-kura dan juga tikus.
Memasak dan menyantap rame-rame.
Jangan ditanya, tentang buah-buahan yang ada di dalam rimba.
Sangat berlimpah.
Of course, banyak pepohonan dan mereka
tinggal memanen saat buah-buah tersebut sudah siap panen.
Sounds great!
Kalau aku hanya bisa memanen satu macam buah saja
yaitu mangga.
Karena dulu di halaman rumahku ada 4 pohon mangga,
yang sekarang sudah ditebang habis
agar lebih praktis.
Aku membayangkan betapa beruntungnya mereka,
bisa menikmati beraneka macam buah dari
pohon-pohon sekitar yang tumbuh.




5. Sebagian besar orang rimba, belum bisa baca tulis.
Baik yang usia tua maupun muda.
Bahkan mereka percaya,
memiliki pengetahuan itu melanggar adat.
Sudah jelas mereka memegang teguh adat,
kepercayaan turun-temurun menjadi landasan
kelangsungan hidup mereka.
Lebih baik mereka tidak mengerti cara membaca,
menulis dan berhitung daripada melanggar adat
bisa berakibat kesialan.
Dituliskan dibuku sokola rimba,
para orang tua secara terang-terangan mengusir
anak mereka yang dirasa haus akan pengetahuan.
Wow!
Untuk sekedar bisa membaca dan menulis dibutuhkan
pengorbanan besar.


6. Berikut ini salah satu dari sekian banyak
keunikan orang-orang rimba.
Cara mereka mengambil madu,
dari pohon yang sangat menjulang tinggi,
dan dipenuhi oleh puluhan rumah lebah.
Pohon itu harus dirayu terlelebih dulu agar hantu-hantunya
keluar dari situ.
Para pria pemanjat pohon madu itu,
memanjat sambil menyanyikan lagu khusus.
Lagu ditujukan untuk ratu lebah, agar tidak menyerbu atau
menyengat para pemanjat.
Dan mengijinkan untuk diambil madunya.
Waktu mereka mengambil madu yaitu malam atau dini hari
sekitar pukul 2.
Ditambah lagi, sekitar pohon banyak semut berbisa,
ya...bukan semut yang kita temui pada umumnya.
Semut rimba jauh lebih ganas karena
saat mengigit mereka akan menyengat sepert
aliran listrik.




7. Banyak dari kita mungkin beranggapan,
apa sih gunanya orang rimba.
Toh mereka tidak lebih dari sekumpulan manusia
yang hidup didalam rimba.
Kotor, telanjang, dekil, bodoh, miskin dan perlu
untuk dikasihani.
Mungkin kita lupa,
kelangsungan kelestarian hutan rimba itu
penting bagi lingkungan hidup.
Dan orang-orang rimba yang tinggal disana,
mereka lah yang membantu kita untuk tetap melestarikan
hutan rimba.
Sayang seribu sayang,
banyak lahan rimba yang sengaja dijadikan sengketa atau bahkan divuri.
Itu menjadi lebih rumit karena msih banyak
dari mereka yang buta huruf.
Justru yang keterlaluan dari pihak luar,
membodohi orang yang lebih lemah.
Now, siapa coba yang bodoh.



8. Buku sokola rimba ini,
mengajariku banyak hal.
Jelas di hutan belantara seperti iru bukan hanya ada
binatang buas seperti beruang, harimau, ular, babi hutan
atau bahkan serigala.
Tapi orang-orang rimba juga ada dan mereka memang nyata.
Keadaan jadi berbeda saat mbak Butet Manurung
menekuni program sokola a.k.a sekolah.
Mereka bisa membaca dan menulis, bahkan berbisnis.
Bahkan ada yang bisa kerja di LSM setempat.
Kalau selama ini mereka dianggap bodoh,
ya kurang tepat.
Mestinya aku malu, pada semangat juang mereka
untuk maju.
Jalan yang mereka lalui jauh lebih berliku-liku
untuk mendapat pengetahuan.
Melanggar adat, dan diusir oleh orang tua,
hanya demi bisa membaca dan menulis.
Setiap kita punya masing-masing jalan
untuk dilalui.
Pasti ada liku-liku juga bergelombang,
atau bahkan beberapa kali kita akan jatuh.
Di sini aku mau mencontoh semangat manusia rimba
untuk tetap lapar akan pengetahuan.
Semakin belajar banyak hal,
semakin berguna juga untuk umat manusia.
Malu donk kalau sampai nggak semangat!
Aku tak harus melanggar adat atau diusir orang tua
karena belajar.
So, tunggu apalagi...
Kalau kita tidak banyak belajar,
otomatis tidak memiliki persediaan pengetahuan
untuk dibagikan.
Kalau tidak ada yang dibagikan?
Bagaimana mungkin bisa berguna
untuk lingkungan di sekitar kita.
Selamat belajar ;)






No comments:

Post a Comment