Sunday, December 22, 2013
Komunitas nebengers
Dua hari yang lalu saya membeli buku baru,
itu adalah buku keenam yang saya baca dibulan Desember.
Judulnya Cerita Nebeng,
sebenarnya bukan hal baru juga sih...
Karena beberapa minggu yang lalu,
saya baca berita online bahwa komunitas Nebengers
merayakan hari jadi mereka yang ke-2.
Ulasan berita online tersebut,
tidak memuaskan rasa ingin tahu saya.
Awalnya berniat untuk searching saja,
eh gayung bersambut...
saya menemukan bukunya.
Langsung saya beli :)
Tentu saja ulasannya jauh lebih komplit,
sembari membaca saya sering mengangguk dan
tertawa sendiri.
Benar-benar unik yang satu ini.
Salut!
Saya kira, sudah jarang orang yang punya niat baik,
juga dikemas menjadi tindakan baik.
Nebengers mengubah pemikiran saya.
Bahwa ternyata masih ada beberapa orang yang mau
diajak maju bersama,
demi kebaikan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Nggak banyak omong, nggak pake teori berkepanjangan.
Dari ketulusan hati,
yang bisa dikemas apik hingga berdampak nyata.
Jossss tenan!
Kalau emang mau berguna bagi sesama,
pintar saja tidak cukup kawan.
Hati yang tulus, niat baik
menjadi perpaduan maut.
Nggak percaya?
Coba aja baca bukunya,
harganya juga relatif murah kok...hanya 38 ribu rupiah.
Namun setelah membacanya,
saya yakin anda akan berubah pikiran.
Dan kemungkinan besar,
mata hati anda akan terbuka lebih lagi
untuk menjalin kebersamaan dengan sesama.
Bagi yang malas baca buku,
ogah beli bukunya juga,
saya coba ulas untuk anda.
Semoga bermanfaat,
and you know what...ini kisah nyata ya
bukan kisah fiksi yang laris di pasaran.
Arti dan aplikasi nebeng,
memang berbeda bagi setiap orang.
Yang tinggal di kota besar,
nebeng itu tandanya masih perduli terhadap lingkungan.
Daripada satu mobil hanya diisi satu orang,
mending diisi maksimal kan..
Bisa menghemat penggunaan BBM,
yang jelas mengurangi polusi udara.
Saya mempunyai beberapa teman yang menetap di Jakarta,
hampir tiap hari status media sosial mereka,
berisi tentang keluhan macet.
"duh macet, mana hujan deres pula, laper :("
"beginilah nasib tinggal di sini, kalau nggak macet, nggak Jakarta namanya"
"coba ada mobil yang bisa terbang ya, pasti nggak macet gini"
"shiiittttt udah berangkat lebih pagi tetep aja kena macet!"
Hhhmmm daripada mengeluh berkepanjangan
yang tentu saja tak menyelesaikan masalah..
kenapa tidak mencoba think out of the box.
Seperti tindakan nyata yang sudah dilakukan oleh
teman-teman dari Komunitas Nebengers.
Seperti yang kita tahu, dengar, maupun baca,
beberapa waktu lalu sempat heboh,
global warming lah, lapisan ozon menipis lah, dll.
Namun seiring berjalannya waktu,
isu itu hanya kenangan dan dokumentasi.
Saya masih ingat ditegur oleh salah satu teman kuliah,
"kamu jangan keseringan pakai parfum, itu bikin tipis lapisan ozon"
hahaha!
Waktu itu, saya masih sangat cuek,
juga kurang wawasan.
Kalau mau saya berhenti pakai parfum,
ya tutup dulu pabrik parfumnya, baru saya berhenti.
Begitu kelakar saya yang tidak bijak kala itu.
Lama kelamaan, pembahasan itu menyurut.
Gini lho,
kalau mau turut menjaga kelestarian lingkungan,
ya nggak cukup dengan pake kaos bertuliskan go green,
atau update status go green.
Gimana,
udah buang sampah selalu pada tempatnya?
Udah mematikan atau mencabut alat-alat listrik
yang tidak terpakai?
Udah bawa tas sendiri kalau belanja?
Udah rutin service and ganti oli
kendaraan bermotor anda?
Banyak yang bisa dilakukan,
dan pastinya dimulai dari diri kita masing-masing.
Bagi anda yang tinggal di kota kecil,
contohnya seperti saya tinggal di Salatiga,
mungkin nggak pernah terpikirkan untuk nebeng atau memberi tebengan.
Ngapain harus nebeng?
Jalurnya kan beebeda, kepentingan masing-masing orang
juga berbeda.
Lagian males ah, takutnya disalah gunakan oleh
orang-orang yang punya niat jahat.
Mungkin di tengah jalan akan ditodong,
lalu semua isi dompet diminta.
Apalagi kalau baru pertama kali kenal, orang asing,
bukan kerabat, teman, ataupun tetangga.
Hiiiii...
Sekalipun memberi tebengan pada orang yang baik,
wangi dan bersih,
kita harus ngomong apa?
Wah, males juga harus repot-repot nyari topik pembicaraan.
Lagian Salatiga ini kota 15 menit,
jauh dekat bisa ditempuh dalam waktu segitu.
Bisa aja macet, hanya ada di jalan tertentu,
dan jam-jam tertentu.
Jam berangkat dan pulang beraktivitas entah sekolah, kuliah
atau bekerja,
ehm bisa juga macet karena ada karnaval, jalan santai,
pelebaran jalan, selain itu nggak pernah macet deh.
Kota kecil begini mah nggak perlu cari tebengan,
naik angkutan umum juga banyak.
Apalagi memberi tebengan,
harus waspada karena jaman sekarang nggak bisa
memprediksi mana yang baik dan jahat,
belum lagi kalau kita kasih tebengan ke orang yang bau badannya
menyengat banget, iiuuuhhh!
Sirna sudah semuanya,
setelah saya membaca buku Cerita Nebeng ini.
Jadi komunitas Nebengers,
spesialis memberi tebengan, mencari tebengan, share taxi.
Bisa dengan mobil, sepeda motor, atau taxi,
untuk dalam maupun luar kota.
Pikiran was-was harus anda tepis,
karena komunitas ini terjamin.
Jadi anda harus join dalam komunitas ini terlebih dulu
untuk main aman.
Baik bagi yang nyari tebengan maupun
bagi yang berbaik hati mau memberi tebengan.
Komunitas ini tak hanya bertemu lewat dunia maya,
mereka malah sering mengadakan acara gathering.
Misalnya event buka puasa, bertamasya, dinner bareng,
menjenguk teman yang lagi sakit bahkan sampai
futsal juga.
Dari berbagai cerita yang disuguhkan
dalam buku itu,
memang pada awalnya banyak yang ragu.
Keraguan terbesar adalah,
apa jaman sekarang masih ada orang baik yang mau
memberi tebengan tanpa mengharapkan imbalan yang membahayakan??
Apalagi komunitas Nebengers ini,
baru tumbuh subur di kota-kota besar seperti
Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogjakarta.
Hei, hari gini
di kota kecil aja rawan tindak kriminal apalagi
di kota besar.
Kenyatannya tidak demikian,
komunitas Nebengers ini bisa menepis semua pikiran buruk itu.
Tak kenal, maka tak nebeng gitu semboyannya.
Saya sangat menyarankan bagi anda yang tinggal di kota besar,
cobalah join di group ini.
Mungkin anda tak hanya dapat tebengan,
bisa juga dapat teman baru, komunitas baru, keluarga baru
atau malah pacar baru, hahaha!
Yang tinggal di kota kecil juga tak menutup kemungkinan kok,
daripada pergi bareng pakai mobil banyak,
mending satu mobil diisi penuh.
Dengan membaca buku ini,
saya juga akan mulai memberi tebengan.
Konsep memberi tebengan ini,
saya acungi dua jempol.
Kita bisa berbagi sekaligus berguna bagi sesama.
Yang dibutuhkan oleh orang-orang sekitar kita
adalah tindakan nyata.
Selama kita bisa melakukannya,
kenapa tidak kita coba.
Bukankah hidup terasa lebih indah,
kalau kita bisa berbagi.
Yang lebih penting lagi,
dengan memberi tebengan atau mencari tebengan,
kita membantu bumi untuk bertahan hidup.
Bagaimana kita bisa tetap cuek,
kalau tempat dimana kita berpijak sudah tercemari?
Pilihan ada di tangan kita,
mau tinggal di lingkungan yang sehat, damai, juga minim polusi
atau sebaliknya.
Toh kalau lingkungan menjadi lebih sehat,
kita yang diuntungkan.
Badan menjadi lebih sehat tentunya,
karena udara yang kita hirup itu minim polusi.
Kalau badan sehat,
apa yang kita kerjakan juga menjadi kebih maksimal.
Umur bumi juga lebih panjang,
karena kita para manusia tahu diri untuk merawatnya.
Saya juga berencana ikut join dalam group ini,
hehe!
Ok, untuk anda yang kebetulan mampir di blog saya,
dan sedang mencari tebengan untuk ke pusat kota Salatiga,
hubungi saya di 087834670700.
Menjadi berguna tidak sulit,
dengan memberi tebengan juga bisa.
Hal ini berguna bagi diri sendiri, orang lain
juga lingkungan kita.
Yuuukkk, for our better future :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hai Kak ^_^
ReplyDeleteAku Mellisa, anggota @nebengers juga di kota Jakarta. Kalau di twitter akunnya @semangkasegar
Salam Kenal ya untuk yg di Salatiga. Kalau mau ikutan gabung mampir ke nebengers.com aja kak. Makasih ya udah baca buku CeritaNebeng kita semuaa